Review dari 3 Artikel Tentang Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Definisi sistem informasi manajemen memiliki berbagai macam penjelasan yakni pengertian sistem
informasi manajemen secara umum dan pengertian sistem informasi manajemen menurut para ahli.
1. Pengertian Secara Umum
Pengertian sistem informasi manajemen secara umum adalah suatu sistem yang dipakai dalam
pengolahan dan pengorganisasian data serta informasi yang mempunyai kebermanfaatan dan digunakan
sebagai pendukung keberjalanan tanggung jawab atau tugas suatu organisasi.
Definisi lainnya menyatakan bahwa sistem informasi manajemen yaitu sistem yang dipakai oleh
organisasi/perusahaan dalam pengelolaan segala transaksi yang berkaitan dengan fungsi manajemen.
Pengelolaan transaksi ini bisa dipakai sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan.
Disamping dua pengertian diatas, sistem informasi manajemen dianggap sebagai suatu sistem informasi
yang memproduksi output yang diperoleh dari input yang masuk dan melalui bermacam proses lainnya.
Hasil yang diperoleh melalui proses itu kemudian dipergunakan untuk pencapaian suatu tujuan pada
aktivitas manajemen di organisasi/perusahaan.
Hasil dari sekian banyak proses pada sistem informasi manajemn sering dipakai sebagai pertimbangan
dalam pengambilan suatu kebijakan. Peran sistem informasi manajemen sangat penting karena kegunaan
sistem informasi manajemen dalam setiap aktivitas organisasi yang berkaitan dengan analisa manajemen
mampu dijalankan dengan lebih efisien.
Keberjalanan sistem informasi manajemen tidak terlepas pula dari peran teknologi, SDM dan komitmen
organisasi. Oleh sebab itu dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen sangat
dibutuhkan dalam mendukung fungsi manajemen baik secara operasional maupun konsep/pengambilan
kebijakan pada suatu organisasi.
Sebagai contoh penerapan sistem informasi manajemen di sebuah perusahaan yang profit oriented.
Keberjalanan proses produksi hingga pemasaran dapat didukung oleh keberadaan sistem informasi
manajemen. Penerapan sistem informasi manajemen disini sangat penting dalam pengambilan setiap
keputusan produksi maupun pemasaran yang didasarkan dari data yang ada. Tujuan dari proses sistem
informasi manajemen disini tentunya adalah untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Proses sistem informasi manajemen pada kasus ini berkaitan dengan unit apapun seperti komunikasi
antara anggota perusahaan, perhitungan biaya dan pendapatan sampai dengan ketersediaan database
costumers dan suppliers.
2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli
Dari beberapa pendapat tokoh dan juga ahli mengenai konsep dasar dari sistem informasi dan juga
manajemen, maka barulah diperoleh intisari mengenai konsep dasar dari sistem informasi manajemen.
Beberapa tokoh pun ikut mengemukakan pengertian dan juga definisi mengenai sistem informasi
manajemen. Berikut ini adalah beberapa pendapat dan juga pengertian dari tokoh dan juga ahli mengenai
sistem informasi manajemen :
Danu Wira Pangestu (2007)
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Raymond McLeod Jr (1995)
Raymond McLeod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di
masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan
James. A.F. Stoner
James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), system informasi manajemen yaitu metode yang formal yang
menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk
mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah
organisasi yang lebih efektif.
Gordon. B. Davis (1984)
Menurut Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan
mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi
Encyclopedia of Management
sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan
bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.
Joel.D. Aron (1969)
Aron (dalam Margianti) menyebutkan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem
informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam membuat keputusan
E.S Margianti & Suryadi H.S
Margianti dan Suryadi mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berdasarkan
komputer yang menjadikan sebuah informasi dapat digunakan oleh para manajer untuk kebutuhan yang
sama. Informasi yang terdapat pada sistem informasi manajemen biasanya berisi tentang segala bentuk
kejadian di dalam perusahaan, yang merupakan kejadian pada masa lalu, saat ini, hingga prediksi.
Lebih lanjut disebutkan pula bahwa biasanya informasi dibuat dalam bentuk laporan khusus, laporan
berkala, dan juga merupakan sebuah output dari simulasi matematis.
Pengertian Sistem dan Sub-sistem
1. Definisi Sistem
Sebuah sistem adalah suatu susunan dari bagian-bagian yg teratur yg saling berkaitan yg
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya apabila satu unit didalam suatu perusahaan mengalami gangguan, maka unit yang lainnya pun
akan terganggu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu sistem merupakan totalitas yang kompleks dan terorganisasi serta utuh. Suatu sistem sebenarnya
mencakup suatu spectrum yang sangat luas dari suatu paham. Sistem dapat berupa abstrak dan fisik.
Sistem abstrak adalah suatu susunan atas suatu gagasan yang saling bergantung satu dengan yang lainnya.
Sedangkan sistem fisik adalah susunan teratur dari unsur-unsur yang saling berkesinambungan.
Suatu sistem terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan dan beroperasi secara bersama utuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi jelas bahwa sistem bukan merupakan suatu unsur yang
tersusun secara tidak beraturan melainkan suatu unsur-unsur yang saling berhubungan dan bekerjasama
untuk mencapai suatu tujuan.
A. Definisi sistem menurut para ahli :
a. Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur
tersebut dengan lingkungan.
b. Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
c. L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan
saling tergantung satu sama lainnya.
d. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam
usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
e. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan
secara efektif dan efesien.
f. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
g. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
h. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan
bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi
keseluruhan.
B. Karakteristik Sistem
Sistem bukanlah seperangkat unsur yg tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yg dapat
dikenal dan saling melengkapi karena satu maksud atau tujuan. Sistem bukan hanya dalam bentuk
konseptual, contoh Ketuhanan, tetapi juga memperlihatkan kegiatan atau perilaku, contoh sistem
komputer.
C. Model Umum Sistem
Model umum dari sistem terdiri dari masukan, proses, dan keluaran. Sebuah sistem bisa mempunyai
banyak masukan dan banyak keluaran. Mungkin juga memiliki beberapa masukan dan keluaran. Sifat dan
keterbatasan sistem membentuk sebuah boundary (batasan). Sistem berada dalam boundary tersebut,
sedangkan bagian luar boundary disebut lingkungan.
Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri pula atas beberapa sub-subsistem.
Masing-masing subsistem dibatasi boundary-nya. Saling keterkaitan dan interaksi antar subsistem disebut
interface atau hubungan. Interface terjadi antara boundary dan berbentuk masukan atau keluaran (energi,
materi, atau informasi).
D. Jenis-jenis system
a. Sistem Determinatik dan Sistem Probabilistik
Sebuah sistem deterministik beroperasi dengan cara yg dapat diramalkan secara tepat. Interaksi antar
bagian diketahui dengan pasti. Contoh program komputer.
Sistem probabilistik adalah sesuatu yg mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap
jalannya sistem. Contoh stok barang.
b. Sistem tertutup dan system terbuka
Sistem tertutup dalam fisika didefinisikan sebagai sebuah sistem yg mandiri ( self contained ). Sistem ini
tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungannya. Contoh reaksi kimia dalam sebuah
tabung.
Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi dengan lingkungannya, sistem
penawaran
.
c. Sistem manusia atau mesin
Sebuah sistem yg baik biasanya memiliki sifat deterministik yg relatif tertutup. Sehingga sistem dapat
diduga yg selalu berjalan tepat seperti seharusnya. Dalam sistem informasi, unsur mesin seperti komputer
dan program komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah sistem terbuka dan
probabilistik.
2. Definisi Subsistem
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih
dari satu tingkat. Sebagai contoh perusahaan perbankan besar semisal Bank Mandiri, sebagai suatu
sistem, Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki kantor cabang di tiap kecamatan dan kantor cabang
memiliki subsistem, diantaranya bagian keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya.
1. Pengunsuran
Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu
keseluruhan. Tetapi sistem mungkin terlalu besar, oleh karena itu diuraikan menjadi subsistem. Boundary
dan interface (penghubung) ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan antar subsistem
didefinisikan secara jelas. Proses pengunsuran membagi sistem menjadi subsistem yg lebih kecil sehingga
mencapai ukuran yg dapat ditangani.
2. Penyederhanaan atau Simplikasi
Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran, dan interface dengan subsistem-subsistem
lainnya, sehingga akan menyebabkan banyak interface yg harus didefinisikan. Contoh, 4 subsistem
berinteraksi akan memiliki 6 interface, 20 subsistem akan memiliki 190 interface. Rumusnya adalah:
½ n (n-1) n= banyaknya subsistem.
setiap jalinan adalah inteface yg berpotensi untuk komunikasi antar subsistem dan mengandung jalur
informasi. Proses penyederhanaan dapat dilakukan dengan :
a. Gugus (cluster) subsistem ditentukan mana yg berinteraksi dg lainya kemudian dibuat sebuah jalur
interface dari gugus menuju subsistem lainnya.
b. Metode untuk sistem pemisahan (decuopling) diadakan agar tidak memerlukan analisis interaksi yg
tepat.
3. Decoupling (pemisahan)
Dua subsistem yg berhubungan sangat erat membutuhkan koordinasi yg ketat. Contoh, seandainya bahan
baku langsung diproduksi pada saat ia tiba di pabrik, maka dikatakan sistem bahan baku digandeng erat
dg sistem produksi. Pengaturan waktunya harus tepat untuk menghindari penundaan dalam produksi atau
terlalu cepat kedatangan sehingga tidak ada tempat untuk penyimpanan. Proses produksi dapat mengalami
penundaan tak terduga atau tak terencana. Pemecahannya adalah dengan memisahkan atau mengendorkan
hubungan tersebut sehingga kedua sistem tersebut dapat beroperasi sejenak secara bebas.
4. Pengendalian dalam Sistem
Umpan balik yg bertujuan melunakkan dan mengurangi penyimpangan terhadap standar disebut umpan
balik negatif (negative feedback). Sedangkan umpan balik positif (positive feedback) menambah
kekuatatn arah gerak sistem. Jadi umpan balik positif menyebabkan sistem mengulangi atau memperbesar
penyesuaian atau kegiatan.
Pengertian Data dan Informasi
1. Pengertian Data
Data merupakan bahan baku dari suatu informasi. Edhy Sutanta (2004: 4) mengemukakan bahwa “Data
dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang
dirumuskan dalam kelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukan jumlah, tindakan atau
hal.”.
Sedangkan Wilkinson (dalam Abdul Kadir, 2009: 3) menyatakan bahwa “Data adalah fakta, angka,
bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi.”.
Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
a. Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data
jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk,
dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli smartphone pada
toko elektronik, berat badan balita pada satu kecamatan, dan lain-lain.
b. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi
konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.
2. Pengertian Informasi
“Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya
dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya
secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.”. Edhy Sutanta (2004: 4).
Hoffer, dkk. (dalam Abdul Kadir, 2009: 3) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.”.
Sedangkan Tata Sutabri (2003: 23) menyebutkan bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasi
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.”.
Nilai informasi menurut Tata Sutabri (2003: 31) didasarkan atas sepuluh sifat diantaranya:
1. Mudah diperoleh.Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
2. Luas dan lengkap. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi.
3. Ketelitian. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.
4. Kecocokan. Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan
permintaan para pemakai.
5. Ketepatan waktu. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari siklus untuk
mendapatkan informasi.
6. Kejelasan. Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak
jelas.
7. Keluwesan. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan
lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.
8. Dapat dibuktikan. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur. Sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen dalam Kegiatan Perusahaan
Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan
tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk
perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan
perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen
haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui
kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-
keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling
rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang
tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji
semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa
kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model
sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang
rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses
keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan
sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model
keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian
inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari
pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan
lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam
operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan
tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem
pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan
transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian
sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu posisi. Komputer
menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam
suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh
: suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia
operasional, dna mengalokasi sumber daya.
Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :
(1) database dari operasional, dan
(2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa
data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
Model perencanaan dan anggaran
Program-program laporan penyimpangan
Model-model analisis masalah
Model-model keputusan
Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang
terjadwal, laporan khusus, analisis, situasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas
pertanyaan.
15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan
mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :
a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan
b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko
obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan
pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan
strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran.
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan
dewasa ini).
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e. Prospek bagi industri di daerah lain.
f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g. Peluang bagi karya usaha baru.
h. Alternatif strategi
i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian
manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi
bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:
Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan
operasional.
Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa
mendatang
Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-
aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
Contoh Kasus Sistem Informasi Manajemen
PERUSAHAAN TRANSPORTASI “GOJEK”
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan armada Motor
yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah jabodetabek. PT. Gojek
Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah
perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industry transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan
para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama
dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang
ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan
perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi
bisnis Gobal Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh
berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the
city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker), Jasa delivery makanan
(delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal
dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it
first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App store.
Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi tidak perlu menunggu lama pelanggan dan membuang waktu di
pangkalan. Aplikasi Go-Jek melakukan sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi yang
dekat dengan lokasi Pelanggan (seperti sistem pemesanan Taksi). Hal ini menyebabkan waktu tunggu
pengemudi menjadi sedikit sekali, sehingga para pengemudi Go-Jek lebih efektif dan efisien dalam
melakukan pekerjaannya.
Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating 4,4 dari 5
bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek
Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar
semua layanan.
Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan
transportasi angkutan penumpang, saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-food (Food Delivery), dan
shoping. Beberapa pelayanan GO-Jek yaitu :
1. Instant Courier
Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara
“real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera
di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan
dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.
2. Transport
Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai media transportasi
khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah
pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan,
dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang.
3. Food Delivery
Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di restoran
favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran yang kita
maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis
makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan.
4. Shopping
Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa harus datang
ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan juga menentukan
jenis barang yang ingin dibeli
Tidak berhenti sampai disitu saja, Go-Jek juga akan meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan
tiga layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk
pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh
pelanggan lewat aplikasi.
Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat kondisi di
tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja. Dengan layanan ini
Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu Go-JEK juga
mencoba menciptakan style baru dalam menggunakan jasa transportasi.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah teknologi informasi untuk menciptakan
cross-functional enterprise system yang di dalamnya mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses
layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa yang berkaitan
dengan perusahaan. Menurut O Brien(2002), sistem CRM juga menciptakan IT frameworkyang
menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan.
Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang disebut customer life
cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct
marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social media. Tahapan kedua adalah
enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu bekerja sama
dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat
menambah jumlah pelanggan baru. Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau
loyal customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan
keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer.
CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada pelanggan.
Melalui CRM Go-Jek menggunakan layanan aplikasi dan website pelanggan yang ada saat ini untuk
dapat meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan, memberikan layanan prima,
sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan
untuk membina dan menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak manajemen.Pemahaman
yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan
preferensi konsumen sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mendukung
CRM, Go-Jek senantiasa memberikan frequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-
informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain bersifat apresiasi
juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM
pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua
kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara
pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan. Supply Chain Management (SCM)
merupakan sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Berdasarkan
perspektif struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk pada suatu jaringan yang rumit dari
hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku,
produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota 2001).
Dalam kasus ini, karena Go-Jek merupajkan sebuah perusahaan jasa, maka Supply Chain Management
yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan
teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja),
konsumen, dan juga para stakeholder yang berhubungan dalam kegiatan transaksi. Sistem akuntansi dari
Go-Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas yang memungkinkan untuk
konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan
menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang
kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh
konsumen akan tertera pada cash receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger.
Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash
disbursement-account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh
pihak Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian
kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya terletak pada
mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi menjadi 80% yang diberikan
kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan perusahaan. Upah yang merupakan hak driver
dapat diperoleh secara harian atau bulanan tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang
telah dicatat di general ledger akan dituang ke dalam financial reporting.
Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up melalui bank yang
telah bekerja samadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-. Selanjutnya uang
yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek
menggunakan aplikasi secara realtime dalam menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi
yang masuk akan diakumulasikan di dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan
terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan
langsung membagi pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak
driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem
penggajian bulanan. Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket
untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses
pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing Go-Jek
dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping dikarenakan dalam proses
pemesanan layanan tersebut sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga
konsumen dan pihak perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi tersebut.
Sedangkan dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning
System). Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun
perusahaan.
Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan masih
dilakukan dengan cara menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource
Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing, training & development dan compensation
administration. Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan
biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan kedalam
database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan program yang
terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal orderan penumpang
yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan oleh driver.
Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama kali driver
diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer yang berisi pertanyaan
tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang kedua adalah performance
evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan keluhan dari konsumen yang disampaikan
melalui email perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses untuk mengetahui
apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil
yang akan di proses pada bagaian accounting &finance.
Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses marketingnya. Kegiatan marketing dilakukan
dengan memasang flyer di website perusahaan, mitra kerja, social media, dan segala bentuk media
elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga memasang video iklan di youtube yang dimana
ketika seseorang menekan iklan tersebut maka otomatis akan langsung masuk ke website perusahaan.
Berikut contoh flyer yang telah digunakan dalam kegiatan marketing
PERTANYAAN STUDI KASUS:
a. Mengapa perusahaan transportasi online membutuhkan pembuatan keputusan yang tepat bagi desain
infrastruktur e-business dan mengimplementasikannya secara efektif? Apa manfaat dari penerapannya?
b. Fitur IT apa saja yang terdapat pada aplikasi dalam kasus ini?
c. Apa yang menjadi batasan pada penerapan aplikasi GO-Jek?
PENYELESAIAN:
Karena perusahaan transportasi merupakan sebuah perusahaan yang sangat penting, dan jika setiap
perancangan sistemnya dilakukan dengan fleksibilitis dan secara efektif hal itu berguna untuk
memberikan keuntungan yag lebih untuk perusahaan dan dapat memberikan konstribusi untuk periode
yang panjang bagi kesuksesan perusahaan.
Infrastruktur e-business penting bagi banyak fungsi bisnis dan bagi proses bisnis dalam organisasi. Daya
saing perusahaan tergantung pada fleksibilitas infrastruktur e-business, karena infrastruktur tersebut
memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan proses bisnis dan aplikasi baru secara cepat.
Kecepatan organisasi untuk mengimplementasikan proses tersebut meningkatkan daya saing dalam pasar.
Fleksibilitas infrastruktur e-business memberikan dampak strategis pada arah bisnis perusahaan dan dapat
memperluas implementasi aplikasi bisnis dalam perusahaan. Oleh karenanya, Infrastruktur e-business
dapat semakin meningkatkan keterkaitan antara strategi teknologi informasi dan strategi bisnis
perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting karena memungkinkan perusahan untuk merespon dengan
cepat lingkungan bisnis yang cenderung berubah-ubah.
Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan
untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data
dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah
diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi
perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software
yang berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan
mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana
Fitur yang terdapat pada 4 menu utama pada layanan Go-Jek App diantaranya : 1.Input Data
Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan kemudian Go-Jek akan
mengkalkulasi pembayaran. Dan kemudian calon penumpang memilih cara pembayaran ( cash atau
memakai Credit Go-Jek).
1. Driver On The Way
Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk mencari supir Go-Jek terdekat dengan
lokasi calon penumpangnya. Pada fitur ini, calon penumpang akan melihat GPS mengenai keberadaan
supir Go-Jek yang akan menjemputnya bahkan terdapat berapa lama estimasi yang dibutuhkan supir Go-
Jek sampai dilokasi calon penumpang.
2. SMS & Call
Ketika Supir Go-Jek belum sampai juga, calon penumpang bisa memanfaatkan fitur SMS & Call yang
telah disediakan oleh Go-Jek Apps.
3. Driver Review
Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar mengeni pelayanan yang dilakukan
oleh supir Go-Jek, karena dari rating inilah supir Go-Jek akan mendapatkan bonus bulanan.
4. My Wallet
Fitur ini memudahkan penumpang dalam pembayaran, karena tidak memerlukan uang cash. Untuk
penumpang yang baru pertama kali ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp.
50.000.untuk pengisian ulang penumpang dapat mentransfer uang melalui Bank yang sudah ditentukan
Go-Jek merupakan sebuah inovasi teknologi yang telah membawa banyak hal yang baik, seperti
mempercepat waktu untuk bepergian di dalam kota, serta membuka ribuan lapangan kerja baru. Ketika
pelanggan mulai memesan Go-Jek / GrabBike lewat aplikasi mobile, maka NAMA ANDA akan
tercantum di smartphone si pengendara Go-Jek / GrabBike, beserta rute pengantaran yang anda inginkan.
Setelah itu, pengendara Go-Jek / GrabBike tadi bisa menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk
mengkonfirmasi titik jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah atau ke kantor, maka secara
tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT RUMAH atau ALAMAT KANTOR Jadi dalam sekali
perjalanan saja, seorang pengendara Go-Jek sudah bisa mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon
anda, dan Alamat Rumah atau Kantor anda. Hal itu jelas bahwa tidak aka nada para pelanggan yang bisa
melakukan penipuan atau sekedar berbuat iseng kepada driver GO-Jek.
Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi
Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli Beserta Fungsi dan Tujuan
http://jurnalmanajemen.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/
7 (Tujuh) Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli
https://simagribisnisblog.wordpress.com/2016/10/05/7-tujuh-pengertian-sistem-informasi-manajemen-
menurut-para-ahli/
KONSEP SISTEM DAN SUBSISTEM
http://stieasiakelompok3sima.blogspot.com/2015/01/konsep-sistem-dan-subsistem.html
Pengertian Data dan Konsep Dasar Informasi, Sistem Informasi
https://setiawantopan.wordpress.com/2012/08/04/pengertian-data-dan-konsep-dasar-informasi-sistem-
informasi/
DEFINISI DATA, INFORMASI, DAN SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
https://bocahalank.blogspot.com/2016/11/definisi-data-informasi-dan-sistem.html
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN FUNGSI BISNIS
http://kelompok2sesi3.blogspot.com/2017/03/kelompok-2-arif-wahyudi-suryanto-bagus.html
Sistem Informasi Manajemen Studi Kasus “GO-Jek”
https://milaminora.wordpress.com/2016/02/13/sistem-informasi-manajemen-studi-kasus-go-jek-2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Desain Busana Sederhana

PT.Antam (Persero)Tbk