PT.Antam (Persero)Tbk
Struktur Organisasi PT.ANTAM (Persero)Tbk
Deskripsi ANTAM
ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang berhati-hati. ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui merjer beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit. ANTAM berencana untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya, aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai melalui pengembangan bisnis hilir. ANTAM juga akan mempertahankan kekuatan finansial perusahaan. Melalui perolehan kas sebanyak-banyaknya, perusahaan memastikan akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan, dan membayar dividen. Untuk menurunkan biaya, perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta meningkatkan kapasitas untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.Sebagai perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.
Riwayat Singkat ANTAM :
Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa Perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pendirian tersebut diumumkan dalam Tambahan No. 36, BNRI No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas ("Perusahaan Perseroan") dan sejak itu dikenal sebagai "Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang".Pada tanggal 30 Desember 1974, ANTAM berubah nama menjadi Perseroan Terbatas dengan Akta Pendirian Perseroan No. 320 tanggal 30 Desember 1974 dibuat di hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H., pada waktu itu sebagai pengganti dari Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perseroan dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang No. 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1969 (Lembaran Negara tahun 1969 No. 16. Tambahan Lembaran Negara No. 2890) tentang bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 40), Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (Persero). Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No. 21 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Aneka Tambang menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 nomor 33 jo.Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Aneka Tambang, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/170/4 tanggal 21 Mei 1975 dan kedua Akta tersebut di atas telah didaftarkan dalam buku register yang berada di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No. 1736 dan No. 1737 tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 312 BNRI No. 52 tanggal 1 Juli 1975. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 Perseroan menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, Perseroan mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.
Visi dan Misi :
Visi ANTAM 2030 : "Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis Sumber Daya Alam"
Misi ANTAM 2030 :
Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah melalui praktek-praktek industri terbaik dan operasional yang unggul
Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan
Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi
Arti Visi Kami :
Korporasi Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder
Global Terkemuka .Jangkauan pemasaran di seluruh dunia .Operasional berstandar kelas dunia
Perusahaan pengolah mineral terbesar di Indonesia .
Terdiversifikasi dan Terintegrasi
Terdiversifikasi, bisnis yang pruden melalui pengembangan usaha secara horizontal
Terintegrasi, bisnis yang saling terkait dari hulu ke hilir
Berbasis Sumber Daya Alam
Pengelolaan sumber daya alam yang memberikan nilai tambah pada komoditas inti dan bisnis pendukungnya
Komoditas inti: produk berbasis nikel, bauksit, dan emas
Bisnis pendukung: energi, batubara, jasa eksplorasi, jasa permunian, trading, engineering, O&M, transshipment, training centre, dan perkebunan
Pada dasarnya tujuan kami adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.
Strategi kami adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan. Manajemen seringkali bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana kita dapat memperoleh nilai yang maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki?” Pembangunan kekuatan perusahaan menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang. Melalui maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya.
Kami berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan.
Kami berusaha untuk mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan. Melalui peningkatan perolehan pendapatan, kami dapat memastikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta memberikan imbal hasil bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen.
Identifikasi Tingkatan Manajemen
A. Dewan Komisaris
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, S.Ip, S.H., M.H.
Komisaris Utama
Diangkat sebagai Komisaris Utama pada tanggal 7 Oktober 2015.
Lulus dari Akademi Militer pada tahun 1970. Sebelumnya menempati posisi kunci di Tentara Nasional Indonesia seperti Gubernur Akademi Militer (1996-1997), Asisten Operasi Kepala Staf Umum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999) dan Wakil Panglima TNI (1999-2000).
Usia beliau per 31 Desember 2016 adalah 69 tahun.
Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 7 Oktober 2015.
Memperoleh gelar sarjana Geologi dari UPN Veteran Yogyakarta pada tahun 1987, gelar S2 Magister Manajemen dari IPWI Jakarta di tahun 1997 dan S3 dari Ecole Nationela Des Mines de Paris di tahun 2002. Sejak 6 Mei 2015 beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebelumnya menempati posisi kunci di Kementerian ESDM seperti Kepala Sub Direktorat Pelayanan Pengusahaan (2001-2006), Kepala Sub Direktorat Pengembangan Investasi, Kerjasama Mineral dan Panas Bumi (2006-2008), Kepala Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara (2008-2013) dan Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi dan Keuangan (2014-2015).
Usia beliau per 31 Desember 2016 adalah 56 tahun.
Komisaris
Diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada tanggal 31 Mei 2012. Memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga di tahun 1984 dan merupakan alumni LEMHANAS PPSA XVI pada tahun 2009. Saat ini menjabat sebagai Deputi IV Kepala Badan Intelijen Negara Bidang Ekonomi sejak tahun 2010.
Usia beliau per 31 Desember 2016 adalah 56 tahun.
Komisaris
Diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris pada tanggal 26 Maret 2014. Memperoleh gelar Ph.D. in Economics (1998) dan M.Sc. in Economics (1988) dari University of Birmingham, Inggris. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia di tahun 1986. Jabatan yang disandang diantaranya staf khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal sejak tahun 2013; Ketua Tim Asistensi Menteri Keuangan Republik Indonesia Bidang Desentralisasi Fiskal sejak tahun 2009; serta Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, UI dari Mei 2005-Juni 2009.
Usia beliau per 31 Desember 2016 adalah 54 tahun.
Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri
Komisaris Independen
Diangkat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 2 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia di tahun 1989 dan gelar Doktor dari Fakultas Sosiologi dari Universitas Bielefeld, Jerman di tahun 1995. Sebelumnya menjabat berbagai posisi penting di Universitas Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Dosen di Universitas Indonesia.
Beliau berusia 53 tahun per 31 Desember 2016.
Ir. Anang Sri Kusuwardono
Komisaris Independen
Diangkat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 2 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Memperoleh gelar sarjana Tambang Geologi dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1990. Sebelumnya menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan antara lain sebagai Direktur Utama PT Energi Tanjung Tiga, KSO ETT-Pertamina (2011-sekarang), Komisaris Utama PT Prama Energi Nusantara (2011-sekarang), Database, GIS, Hydrogeology dan Geology Modeler dan Government Relations PT Freeport Indonesia (2001-2011) serta Computer Geologist and GIS Specialist Newmont Gold Company (1995-2001).
Beliau berusia 53 tahun per 31 Desember 2016.
Arie Prabowo Ariotedjo
Direktur Utama
Diangkat sebagai Direktur Utama sejak tanggal 2 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Memperoleh gelar Bachelor of Science in Civil Engineering dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, AS di tahun 1981 dan Master of Science in Civil Engineering dari University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, AS di tahun 1982. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di berbagai perusahaan pertambangan, antara lain sebagai Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero) Tbk (April 2016-Mei 2017), President Director PT Medco Energi Mining Internasional (2014- 2015), Managing Director PT Medco Energi Mining Internasional (2009–2014), Managing Director PT Duta Tambang Rekayasa (2008-2015), Managing Director PT Duta Tambang Sumber Alam (2008–2015) dan President Director PT Medco Mining (2006-2008).
Beliau berusia 56 tahun per 31 Desember 2016.
Direktur Keuangan
Diangkat sebagai Direktur sejak tanggal 7 Oktober 2015. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 2 Mei 2017, Bapak Dimas Wikan Pramudhito ditetapkan menjadi Direktur Keuangan.
Memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration di tahun 2003 dari McLaren School of Business, University of San Francisco dan gelar MBA dengan Concentration in Corporate Finance di tahun 2005 dari Ageno School of Business, Golden Gate University. Sebelumnya menempati posisi kunci di berbagai institusi finansial seperti Compliance Analyst-Portfolio di Franklin Templeton Investments (2005-2006), Relationship Manager-Assistant Manager di Rabobank International Indonesia (2006-2008), Associate Director di Standard Chartered Bank Indonesia (2008-2011) dan Vice President di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (2012).
Beliau berusia 34 tahun per 31 Desember 2016.
Direktur Pengembangan
Diangkat sebagai Direktur Pengembangan sejak tanggal 2 Mei 2017 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertambangan di tahun 1989 dan Magister Manajemen di tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di PT Timah (Persero) Tbk, antara lain sebagai Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk (Jan 2017-Mei 2017), Asisten Direksi Senior PT Timah (Persero) Tbk (2015-2016), Direktur PT Timah Eksplorasi Mineral (2014-2015) dan Direktur PT Tambang Timah (2008-2014).
Beliau berusia 52 tahun per 31 Desember 2016.
Tatang Hendra, S.T., M.Si.
Direktur Pemasaran
Diangkat sebagai Direktur Pemasaran sejak tanggal 2 Mei 2017
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Tambang Metalurgi dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1995 dan gelar Magister Material Sains dari Universitas Indonesia di tahun 2011. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di ANTAM, antara lain sebagai Senior Vice President Operations Management, Health, Safety and Environment (2016-Mei 2017), General Manager UBP Nikel Sulawesi Tenggara (2013-2015), Operation Division Head UBP Nikel Sulawesi Tenggara (2013) dan Deputy Vice President, Operation UBPP Logam Mulia (2009-2012).Beliau berusia 46 tahun per 31 Desember 2016.
Direktur Operasi
Diangkat sebagai Direktur sejak tanggal 26 Maret 2014. Berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 2 Mei 2017, beliau ditetapkan sebagai Direktur Operasi.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1988 dan Magister Manajemen Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulia di tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di ANTAM seperti Staf Bidang Analisis pada Direktur Pengembangan (2006), Senior Manager Corporate Strategy Development (2006-2011) dan General Manager (SVP) Gold Mining Business Unit (2011-2014).
Beliau berusia 53 tahun per 31 Desember 2016.
Johan N.B. Nababan, S.E.
Direktur Human Capital & CSR
Diangkat sebagai Direktur sejak tanggal 31 Maret 2015. Berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 2 Mei 2017beliau ditetapkan menjadi Direktur Human Capital & CSR.
Beliau sebelumnya menjadi Vice President of Corporate Banking Corporate Finance Division of PT Bank PDFCI Tbk, dari tahun 2003-2009 sebagai Business Partner di PT Moores Rowland Indonesia, sejak bulan April 2009 beliau menjabat sebagai Managing Director PT Putra Bestari.
Beliau berusia 50 tahun per 31 Desember 2016.
Kinerja Keuangan :
Highlight Keuangan Tahunan – Laporan Laba Rugi dan Neraca
Highlight Keuangan Tahunan – Imbal Hasil, Marjin dan Harga Jual
Kegiatan Kami :
Kinerja Keberlanjutan :
Highlight Keuangan Tahunan – Imbal Hasil, Marjin dan Harga Jual
Kegiatan Kami :
ANTAM berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut. Kegiatan usaha Perseroan dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara melalui merjer dari beberapa perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-Perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb.ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki komoditas yang terdiversifikasi dan memiliki operasi yang terintegrasi secara vertikal dan berorientasi ekspor dengan wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral. Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemurnian serta pemasaran dari cadangan dan sumber daya mineral yang dimiliki. ANTAM memproduksi komoditas feronikel, bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak, bauksit, dan batubara. ANTAM juga memiliki jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia serta unit eksplorasi yang bertugas untuk meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya mineral serta mencari cadangan baru. ANTAM saat ini memiliki 4 unit bisnis utama yakni Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara, UBP Emas Pongkor, serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi, ANTAM memiliki Unit Geomin.ANTAM memiliki dua belas entitas anak baik dengan kepemilikan langsung dan tidak langsung, satu pengendalian bersama entitas dan tiga cucu perusahaan. Kepemilikan mayoritas ANTAM yang bersifat langsung berada di PT ANTAM Resourcindo yang merupakan perusahaan eksplorasi dan operator tambang dengan kepemilikan 99,98%, PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) yang mengoperasikan tambang emas Cibaliung dengan kepemilikan saham ANTAM sebesar 99,15%, PT Indonesia Coal Resources (ICR) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara dan tengah mengoperasikan tambang batubara Sarolangun dengan kepemilikan ANTAM sebesar 99,98%, Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN), sebuah perusahaan investasi dengan kepemilkan 100%, PT Mega Citra Utama dan PT Borneo Edo International yang keduanya merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan ANTAM di masing-masing perusahaan tersebut sebesar 99,5%, PT Abuki Jaya Stainless Indonesia yang merupakan perusahaan pengolahan baja nirkarat dengan kepemilikan 99,5% dan PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa yang merupakan merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan 100%. ANTAM juga memiliki secara tidak langsung 100% PT Gag Nikel melalui APN. ANTAM memiliki 50% dari PT FeNi Haltim yang mengembangkan proyek FeNi Halmahera Timur. Sisa 50% kepemilikan PT FeNi Haltim dipegang oleh PT International Mineral Capital yang juga merupakan entitas anak ANTAM. ANTAM juga memiliki cucu perusahaan yakni PT Borneo Edo International Agro yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan merupakan entitas anak PT Mega Citra Utama, PT Citra Tobindo Sukses Perkasa yang merupakan entitas anak PT Indonesia Coal Resources dan bergerak di bidang eksplorasi dan pertambangan batubara dan PT Gunung Kendaik yang merupakan perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan komoditas bauksit adalah entitas anak PT Mega Citra Utama. PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang merupakan pengendalian bersama entitas merupakan perusahaan industri alumina dan jasa kontraktor pertambangan dan tengah mengembangkan proyek Chemical Grade Alumina Tayan dengan kepemilikan 80%.
Kinerja Keberlanjutan :
Sebagai perusahaan berbasis sumber daya alam, faktor kunci keberlanjutan ANTAM terletak pada aktivitas eksplorasi, kegiatan penambangan, pengolahan, pemurnian dan penjualan hingga program pascatambang. Keterbatasan jumlah deposit di satu area mengharuskan ANTAM untuk melakukan kegiatan eksplorasi dalam rangka menjaga cadangan mineral. Pada Laporan Keberlanjutan ini, ANTAM mengungkapkan data cadangan emas, nikel, dan bauksit.Selanjutnya, dalam menjalankan kegiatan penambangan, pengolahan, pemurnian dan penjualan, faktor kunci keberlanjutan ANTAM terletak pada komitmen untuk mengelola dampak lingkungan, sosial dan ekonomi. Hal tersebut antara lain mencakup aspek-aspek Pengelolaan emisi dan limbah, penggunaan energi, keselamatan dan kecelakaan kerja, hubungan dengan masyarakat, kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, dan dampak ekonomi terhadap masyarakat.Kemudian, kegiatan pascatambang sebagai exit strategy perusahaan penambangan juga menjadi faktor kunci keberlanjutan ANTAM. Oleh sebab itu, kami memaparkan secara khusus program pascatambang dalam Laporan Keberlanjutan kali ini. Dalam kegiatan pascatambang, ANTAM berkomitmen untuk melakukan reklamasi lahan dan program pemberdayaan masyarakat secara strategis yang bertujuan untuk memberdayakan kemandirian ekonomi masyarakat didukung oleh kelestarian fungsi sosial budaya dan sumber daya alamnya. Sesuai dengan regulasi pemerintah, ANTAM juga telah mencadangkan dana Jaminan Pascatambang (JPT) untuk kegiatan selama periode pascatambang setelah operasi selesai.Risiko keberlanjutan terbesar tahun 2015 datang dari tekanan ekonomi yang dipicu oleh lemahnya kondisi perekonomian global dan turunnya harga komoditas mineral dunia. Kemudian juga naiknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar juga mempengaruhi kinerja industri dan daya beli masyarakat sehingga mempengaruhi kinerja ekonomi ANTAM. Pada tahun 2015 ANTAM membukukan rugi bersih sebesar Rp1,44 triliun. Dengan dilakukan revaluasi asset tanah sebesar Rp2,33 triliun, pendapatan komprehensif ANTAM tahun 2015 sebesar Rp913 miliar.ANTAM menilai bahwa isu pembangunan keberlanjutan masih akan terus menjadi agenda utama pembangunan nasional dan global. Seiring dengan diluncurkannya Sustainable Development Goals (SDGs) pada akhir tahun 2015 lalu, kepedulian para pemangku kepentingan terhadap aspek keberlanjutan Perusahaan akan terus meningkat. Dalam jangka panjang, ANTAM akan terus meningkatkan kinerja keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi sejak eksplorasi hingga pascatambang sejalan dengan Master Plan CSR 2015-2019, dengan mengintegrasikan beragam Tujuan SDGs di dalamnya.
Meningkatkan kinerja ANTAM dengan proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan berhati-hati (prudent) dengan selalu memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengendalikan risiko yang timbul, serta menghindari benturan kepentingan.
Meningkatkan profesionalisme dan pengembangan sumber daya manusia ANTAM dengan melakukan penilaian kinerja yang lebih obyektif, transparan dan wajar, serta membangun struktur organisasi yang efisien dengan fungsi, sistem dan pertanggungjawaban yang jelas.
Mengoptimalkan potensi dan nilai tambah sumber daya alam secara ekonomis dengan pengelolaan risiko yang lebih efektif.
Memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara prudent dan terkendali, dan menyusun laporan keuangan ANTAM secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan suatu sistem pengendalian internal yang handal dan manajemen risiko yang sehat.
Meningkatkan kepercayaan investor, kreditur dan pemegang saham dengan selalu melakukan pengkinian data/informasi yang materiil dan relevan secara transparan, akurat, berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Memperhatikan kepentingan stakeholders ANTAM dengan memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta melaksanakan hubungan usaha yang sehat dan bertanggung jawab.
Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan ikut berperan aktif melestarikan lingkungan, khususnya di sekitar kegiatan operasi ANTAM.
Dewan Komisaris, Direksi, seluruh jajaran pegawai ANTAM, dan entitas anak ANTAM (Insan ANTAM) DILARANG untuk menerima hadiah atau gratifikasi dalam bentuk apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung dari seluruh stakeholders ANTAM, termasuk tetapi tidak terbatas pada Hari Raya Idul Fitri.
Sekiranya ada pihak-pihak yang mengetahui adanya Insan ANTAM yang meminta/menerima hadiah atau gratifikasi kepada/dari stakeholders dengan mengatasnamakan pribadi maupun ANTAM, dimohon untuk melaporkan kepada kami melalui email: whistleblowing@antam.com, dengan mencantumkan identitas yang jelas.
Sehubungan dengan maraknya penawaran produk (feronikel, emas, perak dan logam mulia lainnya, & batubara), penawaran sponsorship kegiatan tertentu yang mengatasnamakan ANTAM, Direksi ANTAM, maupun afiliasi ANTAM lainnya, serta penipuan berkedok rekrutmen pegawai, kami menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai upaya penipuan tersebut. ANTAM TIDAK PERNAH memungut biaya apapun dalam setiap tahapan rekrutmen pegawai dan TIDAK PERNAH BEKERJA SAMA dengan pihak manapun untuk pengurusan akomodasi dan transportasi.
Daftar Pustaka :
- http://www.antam.com/index.php?lang=id
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUyhrimPxmV4jV7utyA522hf54lCw-JNbGQCBDpcmtrW7y-MsIzqy-ZX_V8acnNwcn-tLos7MMyXQixRUtJvM-Pw8Z4T__Kihc5fF-ROjS-EBZZskBLw2xkgEmmjYtBFbKff8uKM7mP14/s1600/StukturOrganisasiANTAM.jpg
- http://satyodjiwosugiarto.blogspot.co.id/2014/11/analisis-organisasi-dari-ptaneka.html
Komentar
Posting Komentar