Cara Mengahadapi Masalah Hidup Yang Berat
Besar atau kecil, ringan atau berat, semua orang yang hidup pasti pernah mengalami masalah dalam kehidupannya. Beberapa dari masalah itu bisa dihindari atau diselesaikan dengan baik sementara sebagian lainnya tidak akan ingat cara mengatasi masalahnya sendiri. Mengalami suatu masalah adalah cobaan hidup bagi kita semua. Jika berhasil melewatinya, maka kualitas diri kita akan meningkat dan akan memperkaya pengalaman hidup.
Berdiam diri dan menunggu masalah menghilang dengan sendirinya atau mencoba mengabaikannya bukanlah langkah yang bijak. Jika kita tidak mengambil langkah untuk mencoba mengatasi masalah yang sedang kita hadapi maka tentu saja kita tidak akan menemukan jalan keluarnya. Menunda menyelesaikan masalah seringkali akan mendatangkan akibat yang lebih buruk dan membuat situasi semakin rumit. Ada beberapa cara menghadapi masalah hidup yang berat yaitu:
1. Berdoa
Cara mengatasi masalah yang berat yaitu berdoa. Sebagai manusia yang meyakini keberadaan Tuhan, kita harus tetap berdoa agar diberikan jalan keluar untuk mengatasi masalah apapun yang kita alami. Berdoa juga menjadi salah satu cara agar kita tidak terpuruk ketika sedang mengalami cobaan dan bisa mempertahankan kadar keimanan yang berguna untuk memperkuat mental dalam menjalani setiap episode kehidupan. Berdoa juga bisa menjadi salah satu cara menghadapi masalah keluarga dalam Islam.
2. Berpikir Positif
Tentu saja sulit mempertahankan pikiran yang positif di saat kita sedang memikirkan kemungkinan – kemungkinan terburuk yang bisa terjadi dari masalah yang sedang dialami. Akan tetapi, mempertahankan pikiran positif sangat berguna bagi kelangsungan pikiran waras kita. Jika tidak, akan sangat mudah bagi kita mengalami stres bahkan depresi. Usahakan cara menenangkan hati dan pikiran serta cara bersikap tenang agar masih bisa melihat sisi baik dari suatu kesulitan yang datang.
3. Mencurahkan Isi Hati
Tidak semua masalah bisa kita simpan sendiri. Terkadang kita perlu mengeluarkan unek – unek walaupun belum ada jalan keluar daripada terus menyimpan masalahnya sendirian. Saat itulah gunanya jika kita memiliki teman yang mempunyai ciri – ciri teman yang baik dan tulus. Lebih baik lagi jika teman yang menjadi tempat curahan hati bisa memberikan solusi atau pandangan dari sudut lain bagi penyelesaian masalah kita.
4. Kembangkan Hobi
Walaupun sedang memiliki beban pikiran, tidak berarti kita harus memikirkannya setiap saat. Carilah hobi wanita yang disukai pria atau hobi pria yang disukai wanita untuk menyibukkan diri, agar pikiran tidak selalu terpusat pada masalah dan mengabaikan aspek lainnya dalam kehidupan. Jika pikiran kita diseimbangkan untuk memikirkan hal yang lain, maka kekeruhan pikiran bisa berkurang sedikit demi sedikit dan bisa berpikir jernih.
5. Olahraga
Selain menjadi cara membuat tubuh ideal dan cara mengubah penampilan diri menjadi lebih menarik, olah raga adalah juga merupakan cara untuk mengelola stres. Seseorang yang sedang memiliki beban pikiran akan cenderung rentan mengalami stres dan akan berakibat pada kondisi fisiknya pula. Bisa jadi kita akan mudah jatuh sakit. Untuk menghindari hal tersebut, tetaplah rajin berolah raga.
6. Refreshing
Menjernihkan pikiran juga bisa dilakukan dengan refreshing. Salah satu bentuknya adalah berjalan – jalan keluar, ke udara terbuka. Jika masalah di kantor yang sangat berat membuat Anda terganggu, cobalah untuk berjalan keluar ruangan. Udara segar biasanya dapat membantu menguraikan pikiran yang kusut, sehingga dapat menjadi cara membuat hati ikhlas dalam menerima cobaan apapun. Anda juga bisa mengambil waktu berlibur selama beberapa hari untuk menjernihkan pikiran.
7. Mendengarkan musik
Musik mampu mengubah suasana hati seseorang dengan cepat. Dalam sebuah irama musik favorit, biasanya seseorang menemukan cara untuk menenangkan dirinya yang sedang mengalami suasana hati buruk. Cobalah dengarkan musik favorit untuk menghilangkan beban pikiran sementara dari diri kita. Musik juga dapat menjadi sarana untuk menjernihkan pikiran yang banyak terganggu.
8. Berusaha Objektif
Kadang ketakutan kita akan mengalami nasib buruk dapat menghalangi pikiran yang obyektif. Padahal dengan mempertahankan pola pikir objektif, kita akan mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan dengan jelas. Kedulitan bersikap objektif juga bisa disebabkan karena emosi yang dirasakan. Maka cobalah cara mengendalikan diri dari emosi dan cara menghilangkan rasa marah dalam diri agar bisa berpikir dengan benar.
9. Jangan Membesarkan Masalah
Bisa jadi sebenarnya masalah yang kita alami adalah hal yang sederhana. Namun terlihat besar karena tanpa sadar kita membesar – besarkannya karena tidak melihat jalan keluar atau solusi yang sudah ada di depan mata. Usahakan untuk melakukan cara menghilangkan kesal agar kita bisa menghadapi masalah sesuai porsinya dan tidak salah memperlakukan masalah ringan menjadi berat serta sebaliknya, membuat masalah berat menjadi ringan dengan meremehkannya.
10. Gunakan Logika
Pikiran logis akan sangat membantu kita untuk menyelesaikan masalah dan melihat pilihan – pilihan yang ada sebagai alternatif penyelesaian yang baik. Sikap angkuh dan sombong dalam diri bisa menghalangi otak untuk berpikiran logis. Cobalah cara menghilangkan sifat sombong dan cara menghilangkan sifat angkuh diri sendiri untuk dapat berpikir secara logika dalam memecahkan masalah yang sedang mengganggu dan menyita pikiran.
11. Tekan Emosi
Cara meredam emosi juga sangat penting agar pikiran kita tidak dikaburkan dengan berbagai macam pikiran yang tidak relevan dengan masalah yang sedang dihadapi. Menghadapi masalah dengan emosi seringkali membawa lebih banyak kerusakan dan keburukan daripada memperbaikinya. Berkepala dingin saat menghadapi suatu cobaan adalah hal yang sangat dianjurkan agar mendapatkan penyelesaian yang baik dan memuaskan.
12. Hadapi Masalahnya
Seperti telah disebutkan bahwa melarikan diri dari masalah tidak akan membantu sama sekali. Masalah tersebut akan selalu ada selama belum diselesaikan, atau kita menemukan cara penyelesaian yang tidak akan merugikan semua orang. Cobaan yang kita dapatkan adalah untuk menguji kualitas diri kita, seberapa jauh kita bisa bertahan melewati berbagai kesulitan dengan bersikap baik dan tidak menjadi orang yang sinis karenanya.
Sebelum kita merasa bahwa kehidupan telah bersikap begitu kejam dan tidak adil, ingatlah bahwa selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadian. Setiap cobaan yang berhasil kita lalui akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik dan juga menjadi bahan introspeksi diri, apakah selama hidup kita telah berhasil melakukan hal yang baik atau apakah ada hal – hal yang perlu kita perbaiki lagi ke depannya.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
(DECISION MAKING)
Kegiatan pembua n/pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang sudah biasa kita lakukan dalam organisasi ataupun kegiatan sehari-hari.Pembuatan keputusan dapat didefenisikan sebagai proses menentukan dan memilih dengan tepat secara rasional suatu alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang sudah dikembangkan yang bertujuan untuk menyelesaikan atau memperkecil suatu masalah.
Beberapa Pengertian Pembuatan Keputusan Menurut Para Ahli:
1.G. R. Terry
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data.
3.Horold dan Cyril O’Donnell
Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4.Claude S. Goerge, Jr
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaiandan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
I.TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
- Keputusan terprogram/keputusan terstruktur
Yaitu keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh:keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,
- Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur
Yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan serta analisis yg terperinci. Contoh: Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih dan keputusan alokasi dana promosi.
- Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur, tidak mudah untuk didapatkan, dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.Contoh:keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain.
II.PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980).4 proses tersebut adalah :
- IntelligenceTahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
- DesignTahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
- ChoicePada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
- ImplementationTahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
III.KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Konsep peran serta dalam pengambilan keputusan mula-mula diperkenalkan oleh French et al.(1960), ketika mengatakan bahwa peran serta menujukan suatu proses antara dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Peran serta bawahan dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir dari desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu.
Keinginan untuk berperan serta menurut Archbold (1976) didorongkan oleh kebutuhan akan hasrat akan kekuasaan, ingin memperoleh pengakuan, dan hasrat untuk bergantung pada orang lain, tetapi juga sebaliknya tempat orang bergantung. Pentingnya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan juga diakui oleh Alutto dan Belasco (1972), karena dengan demikian ada jaminan bahwa pemeran serta(karyawan) tetap mempunyai kontrol atas keputusan-keputusan yang diambil. Apabila pemeran serta tidak dapat mengontrolnya, maka organisasi akan mengalami kerugian, sama dengan tidak ada peran serta sama sekali.
Para managerakan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan para bawahannya, keterlibatan ini dapat formal seperti pengguanaan kelompok dalam pembuatan keputusan; atau informal seperti permintaan akan gagasan-gagasan.Bantuan para bawahan dapat terjadi pada setiap tahap proses pembuatan keputusan. Bermacam-macam bentuk peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan telah diperkenalkan oleh sejumlah penulis. Seperti Cotton et al. (1988) yang mencoba mengadakan penelitian terhadap berbagai karya tulis tersebut dengan mengumpulkan lebih dari 400 artikel tentang peran serta dalam pengambilan keputusan. Dimana setiap artikel itu diklasifikasikan ke dalam lima sifat peran serta, yaitu ; formal-tidak formal, langsung-tidak langsung, tingkat pengaruhnya isi dari keputusan, dan jangka waktunya singkat atau lama.
Dari lima sifat peran serta itu dengan memperhatikan berbagai bentuk peran serta yang tersedia dalam kepustakaan, dirumuskanlah 6 kombinasi bentuk peran serta, yaitu:
(1) Peran serta pengambilan keputusan dalam bidang tugas
(2) Peran serta konsultatif
(3) Peran serta jangka pendek
(4) peran serta informal
(5) Hak milik karyawan
(6) Peran serta perwakilan
Dapat disimpulkan bahwa keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan memiliki sisi positif dan negatif seperti berikut:
Sisi Positif keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan:
- Keputusan relative lebih baik,logis,dan ideal sebab hasil dari pemikiran bersama
- Kecendrungan untuk bertindak otoriter dapat terhindarkan
- Meningkatkan kerjasama antara anggota grup
- Resiko dan dampak negative dari keputusan semakin kecil
- Pembinaan anggota grup akan lebih baik
Sisi Negatif keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan:
- Pengambilan keputusan akan memerlukan waktu yang lama
- Biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak
- Penanggung jawab keputusan kurang jelas
- Minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara.
Sumber :
1.https://cintalia.com/kehidupan/tips-kehidupan/cara-menghadapi-masalah-hidup
2. https://rizkiadekputri.wordpress.com/2014/11/02/tugas-manajemen-umum/
Komentar
Posting Komentar